Berikut dibawah ini adalah kumpulan - kumpulan drama yang mungkin dapat berguna :
GARA GARA UANG
Tema : Persahabatan, Sekolah, Kehidupan
Aliran : Bahasa Indonesia
Jumlah Karakter : 7 Orang (Tra, Lala, Tri, Lili, Pak Darmo, Kepala Sekolah, Fauzia)
Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Anak-anak ini mempunyai geng yang bernama tralalatrilili yang anggotanya ada 4 orang. Yaitu Tra, Lala, Tri, Lili. Maka dari itu mereka menamakan gengnya itu “Tralalatrilili”
Tra : (Ceria) ”Pagi Sobat....!!”
Lala : , Tri : “Pagi Tra...”
Tra : “Ngomong-ngomong kayanya ada yang kurang deh !”
Lala : “Iya, yah...”
Tri : “ya, iyalah ada yang kurang. Orang Lili belum datang.”
Tra : “Oh... Iya Lili. Pantas saja sepi banget biasanyakan dia yang paling bawel ...!”
Tiba-tiba Lili datang, dengan wajah termenung tanpa senyum. Sedikitpun Langsung duduk ditempat duduknya.
Lala : “Tumben banget nona bawel baru datang ?”
Tri : “ Iya nih kesiangan ya ?”
Lili : “Iya... (sambil termenung)”
Tra : “Kamu kenapa Li ? Gak biasanya kamu seperti ini ? biasanya kamu pagi-pagi udah buat kita bertiga ketawa.”
Lala : “Iya nih ! kamu sakit Li, kayanya kamu lesu banget.”
Tri : “Tau nih ditanya aku aja jawabannya singkat banget.”
Lili : “Gak kok.... Teman aku gak kenapa-napa cuma lagi malas ngomong aja....”
Tra : “Ya udah Li kalau memang kamu gak kenapa-napa kita Cuma takut auja kalau kamu lagi ada masalah atau kamu sedang sakit tapi gak mau cerita.”
Lili : “Ya... pokoknya aku gak kenapa-napa. Kalian gak usah takut.
(Bel masuk pun berbunyi)
Pak Darmo pun masuk ke dalam kelas karena pada hari ini jam mengajar Pak Darmo dikelas ini. Ia ini salah satu guru yang aneh di sekolah.
Pak Darmo : “Pagi.... anak-anak ?”
Anak-anak : (Menjawab Serentak) “PAGI...”
Pak Darmo : “Baik pada hari ini kita akan melanjutkan materi yang minggu lalu Bapak berikan, sebelumnya kumpulkan tugas kalian !!”
Anak-anak : “IYA PAK”
Lili : “Pak buku tugas saya tertinggal dirumah !”
Pak Darmo : “ TERTINGGAL... ? kamu tidak membawa tugasnya, apa tidak membuatnya ?”
Lili : “Saya tidak membawanya pak. Sungguh, saya tidak berbohong.”
Pak Darmo : “Ya sudah kalau begitu kamu tidak dapat nilai seperti teman-teman kamu...!”
Tri : (berbisik-bisik) Li... kamu gak bawa tugasnya ? Gak biasanya kamu kaya gini.....
Lili : “Iya tri aku lupa. Semalam aku tidur malam banget !!! Jadi aku lupa memasukan kedalam tasku.”
Pak Darmo : Bapak akan berikan selembaran kertas yang isiunya materi-materi penting untuk kalian pelajari..”
Pak Darmo membagikan kertas lembaran itu, anak-anak pun membacanya dan memahaminya. Lalu ia memeriksa tugas yang dikumpulkan tadi.
Tiba-tiba bapak kepala sekolah datang dan masuk kedalam kelas.
Kepala Sekolah : “Permisi Pak Darmo... Saya minta waktu sebentar.”
Pak Darmo : “Silahkan bapak kepala sekolah !!! Memang jam mengajar saya juga sudah habis.”
Kepala Sekolah : “Anak-anak maaf bapak mengganggu kalian belajar. Sebentar, bapak kesini mau memanggil anak yang bernama Lili. Yang bernama Lili acungkan tangan.”
Lili : (Mengancungkan Tangan) “SAYA PAK !”
Kepala Sekolah : “Ikut keruang bapak sebentar ada y7ang bapak mau bicarakan !”
Lili : “Baik Pak.”
Sampainya diruang Bapak Kepala Sekolah, Lili duduk tegang di handapan bapak kepala sekolah.
Lili : “ Ada apa ya pak sampaui saya di panggil keruang bapak ?”
Kepala Sekolah : “Begini, apa benar kamu sudah menunggak SPP 3 bulan ?”
Lili : “Iya pak memang saya belum membayar uang spp selama 3 bulan.”
Kepala Sekolah : “Kenapa ? kamu sampai menunggak 3 bulan apa sebenarnya kamu di kasih uangnya sama orang tua kamu cuma pakai ?”
Lili : “Tidak pak memang saya belum dikasih uangnnya sama orang tua saya karna orang tua saya belum punya uang.”
Kepala Sekolah : “Ya sudah, kalau begitu.... bapak sarankan kekamu secepatnya kamu lunasi karena sebentar lagi kamu akan UAN.
Lili : “Baik pak. Secepatnya saya akan melunasinya.”
Kepala Sekolah : “Iya... Kembalilah kekelasmu!”
Lili : “Terima kasih pak. Permisi !”
Akhirnya Lili kembali kekelas. Didalam kelas, Tra, Lala, dan Tri sedang asik mengobrol.
Lala : “Li, Bapak Kepala Sekolah ngomong apa sam kamu ? ada masalah ya ?
Lili terpaksa berbohong dengan sahabat-sahabatnya karena dia tidak mau sahabtanya jadi tahu masalah dia dan ikut kedalam masalahnya.
Lili : “Gak kok ! Gak ada masalah apa-apa cumangobrol masalah perpisahan aja..... aku kan ketua panitia.”
Lala : “Oh... dikira kau kenapa ?”
Tra : “Teman, tar pulang sekolah antar aku ya ke toko buku ? Soalnya aku mau beli novel-novel terbaru sekalian kita shopping.
Lala,Tri : “IYAA !!”
Tra : “Li kok kamu diam, apa kamu gak mau ikut ?”
Lili : “Iya Tra kayanya aku gak ikut soalnyakan kamu tahu sendiri ayahku lagi sakit. Belum Sembuh, jadi aku harus membantu ibu menjaga ayah.”
Tra : “Ya... sudah kalau begitu !
Bel Istirahat berbunyi
Tra : “Sudah istirahat, kita kekantin yuk.. Laper nih !!”
Lala, Tri : “Yuk.... kita juga laper!”
Lili : “Teman, aku gak ikut ya soalnya aku gak laper dan lagi males kekantin. Kalian saja ya.... ?”
Tra, Lala, Tri : “Ya sudah kalau kamu gak mau ikut. Kita ke kantin dulu ya ?”
Lili Terpaksa harus berbohong lagi padahal dia bukan tidak lapar tapi tidak mempunyai uang dan tiba-tiba tersirat di pikiran Lili untuk mengambil uang Tra yang ada didalam tas. Uang itu akan digunakan Tra untuk membeli Novel dan Shopping nanti sepulang sekolah.
Lili : “Aku bingung nih harus membayar SPP tapi gak punya uang. Minta sama ibu kan ibu lagi gak punya habis untuk ayah kerumah sakit. Apa aku ambil saja uang Tra yang katanya mau dibeluikan novel dan shopping pasti uangnya cukup ! Tapi kan dia sahabat aku sendiri. Maafin aku ya Tra. Gak ada jalan lain ... Karena aku harus secepatnya melunasi uang SPP.”
Tanpa Lili Sadari ada yang melihat kelakuannnya itu yaitu Fauzia dia ank kelas itu juga. Fauzia tidak sengaja mengintip Luili di pintu kelas.
Fauzia : “Apa yang dilakukan Lili itu kan tasnya Tra kok dia mengambil uangnya ?”
Fauzia pun langsung kedalam kelas dan pura-pira tidak tahu. Bel Masuk kelas pun berbunyi . Tra, Lala, dan Tri masuk kedalam kelas.
Tri : “Sedang apa kamu Li ?”
Lili : “Aku lagi baca buku saja.”
Lala : “kamu istirahat Cuma dikelas aja ? gak bosen Li ?”
Lili : “Gak, aku kan sudah bilang aku males.”
Tra : “Udah... kok jadi dipermasalahin sih.. ?!”
Tra belum menyadari kalau uangnnya hilang. Setelah dia membuka tasnya dan melihat dompetnya terbuka dia langsung kaget karena uangnya hilang.....
Tra : “Teman, uang aku hilang semua !”
Lala, Tri : “HILANG ?!?”
Tri : “Kamu lupa kali Tra. Coba cari Lagi.”
Tra : “Aku gak lupa tadi aku simpan disini uangnya. Kemana ya ?”
Lala : “Apa ada yang MENCURI uang kamu Tra !!?”
Tra : “Bisa jadi, kalau tidak ada yang mencuri gak mungkin uang aku hilang.”
Tri : “Siapa yang mencuri ya kok tega banget sih !!?”
Tra : “LI... ! Kok kamu diam saja sih ? Bantuan aku donk ! uang aku hilang nih !!
Lili : “Bukan Aku Tra yang mencuri !!”
Tra : “Siapa yang bilang kamu yang mencuri. Aku kan Cuma minta dibantuin cari.”
Tri : “Li.... kok kamu ngomong gitu ? bukannya aku nuduh kamu ya dari tadikan Cuma kamu yang ada dikelas ini sampai istirahat selesai.”
Lili : “Tapi bukan aku Tri yang ngambil uang Tra. Benar bukan. Aku kan sahabat Tra dan Kalian.”
Lala : (Jutek) “Biarpun kamu sahabat kita mungkin ajakan. Ya udah biar kita gak salah nuduh kita periksa tas kamu, Cuma membuktikan saja.”
Lili : “Jangan kumohon JANGAN !! Bukan aku yang ambil.”
Tiba-tiba Fauzia bicara dengan mereka.
Fauzia : “Hei... Sebelumnya aku minta maaf kalau aku ikut campur urusan kalian. Aku Cuma mau bilang tadi aku lihat Lili membuka tas kamu Tra dan mengambil sesuatu sepertinya ya.... UANG.”
Tra : “Kamu gak bohong kan Fauzia ?”
Fauzia : “Iya aku gak bohong aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Maafin aku Li, aku gak mau menutupi kejahatan. Jadi, aku ngomong apa yang aku lihat tadi.”
Lili : ”Fauzia.... aku sama sekali gak tau kalau tadi kamu melihat apa yang aku lakukan. Tra, memang aku yang mengambil uang kamu. Fauzia benar. Tapi aku terpaksa Tra !!! Aku bukan bermaksud Jahat.”
Tra : “Jadi... kamu Li yang ambil uang aku ! Ya ampun Li.... Aku gak nyangka banget !!! Kamu terpaksa kenapa ???”
Lili : “Aku terpaksa karna aku belum bayar uang SPP 3 bulan. Orang tua ku gak punya uang kan kamu tahu sendiri ayahku sedang sakit.”
Tra : “Tapi kamu gak harus seperti ini Li....”
Lala : “Iya Li kenapa kamu gak jujur ada sama kita. Kalau kamu jujur kita pasti akan bantu kamu.
Tri : “Bener banget !!! Jadi kamu dari tadi pagi sudah berbohong kamu bilang kamu lagi males aja ternyata kamu ada masalah ?”
Lili : “Tra, Lala, Lili aku menyesal udah gak jujur sama kalian. Aku seperti ini karna aku gak mau menyusahkan kalian terus. Aku minta maaf sama kalian. Terutama Tra.”
Tra : “Aku maafin kamu Li. Karena aku tahu kamu dalam keadaan terdesak melakukan semua ini.”
Lili : “Kamu memang sahabat aku yang paling baik Tra, aku sangat menyesal sekali.”
Lala : “Bagaimanapun seseorang sahabat dia tetap menjadi seorang sahabat !
Tri : “Kamu salah La... diralat ya ? Bagaimanapun kesalahan seorang sahabat kita harus memaafkannya karena manusia pasti membuat kesalahan dan tidak selalu benar. Jadi kita harus tetqap jadi sahabat sejati.”
Lili : “Makasih ya sahabat-sahabat ku kalian memang sahabat yang paling baik dan yang paling aku sayang . Makasih kalian sudah mau maafin aku dan masih mau jadi sahabat aku .
Tra, Lala, Tri : “IYA DONK HARUS !!!”
Tra : “ya udah Li Uangku untuk kamu saja karena aku tahu kamu sangat membutuhkannnya daripada aku.”
Lili : “Benar Tra ? Makasih sekali lagi aki ucapkan untuk kamu sampai kapan pun juga aku gak akan melupakan kebaikan kamu.”
Tra : “Iya.... Li. Kamu makasih juga donk sama fauzia karena dia sudah buat kejujuran untuk kamu.”
Lili : “Fauzia, terima kasih ya... ? Atas kejujuran kamu !”
Fauzia : “Iya Li sama-sama.”
Tra : “Ya sudah kalau seperti ini kan jadinya enak. Tralalatrilili tidak hancur. Tra...”
Lala : “lala.....”
Tri : “Tri.....”
Lili : “lili.....”
Tralalatrilili : “YEEEEEEEEE.......”
LATAR BELAKANG PERJUANGAN 30 DESEMBER 1945 DI MARKAS BESAR BELANDA DI SIDOARJO MELAWAN PASUKAN KAPTEN AMIN
Pemain:
Kapten Amin =
Kopral Kartiko =
Kopral Dayat =
Prajurit Suto =
Prajurit I =
Prajurit II =
Prajurit III =
Surti = Perawat
Nanik = Perawat
Narto = Prajurit
- Tiga Babak =
- Durasi = 45 menit
PERJUANGAN HEBAT DI SIDOARJO
Babak I
(Di suatu tempat depan persembunyian para pejuang di wilayah Porong ada seorang pemuda gelisah seperti menunggu sesuatu)
Amin = Lama sekali...sudah 3 hari surat belum juga datang...! Apa Kartiko tertangkap Belanda..?! Kalau...kalau...kalau sampai tertangkap, serangan ke markas Belanda di Sidoarjao akan gagal..!!
(Kapten Amin mondar-mandir sambil clingak-celinguk melihat jalan..)
Amin = Edan!! Porong-Sidoarjo 5 dino gak teko-teko...!! sedang Surabaya sudah bertempur habis-habisan...Aku Malu sama bung Tomo...malu sama cak Sarwo...malu sama Kolonel Suryo...! Kenapa disini hanya diam saja...?! gara-gara menunggu mata-mata Belanda kasih kabar..
(tiba-tiba...!!)
Kartiko = Merdeka..!!!
(Muncul seorang pemuda yang berjalan pincang bersimbah darah)
Amin = Kopral kenapa kamu...apa yang terjadi...?!!
Kartiko = Siap kapten...saya hampir tertangkap Belanda di perbatasan Ketintang sana..,saya dikepung satu kompi!! Tapi akhirnya saya lolos dan sembunyi di rawa-rawa Ketintang sehari semalam dengan luka tembak di kaki saya...!!
Amin = Terus, ada pesan apa dari markas besar..?!
Kartiko = Bung Tomo hanya pesan; supaya markas kecil dan pos-pos Belanda harus segera dilumpuhkan..karena 10 Nopember kemarin telah terjadi pertempuran habis-habisan untuk menentukan kemerdekaan!! Sebelum pasukan Belanda pulih kembali, kita secepatnya menggempur terus-menerus..sampai Belanda betui-betul menyerah..!, dan Bung Tomo berpesan; hanya dua pilihan..”Merdeka atau Mati..!!”. oh ya..Kapten ini ada titipan surat dari Surti...
Amin = Oh ya...kamu ketemu dimana,,bagaimana keadaannya..?!
Kartiko = Siap Kapten... Surti baik-baik saja, surti sedang merawat pasukan kita yang terluka di Jembatan Merah, waktu penyergapan di kompi bantuan timur Belanda yang dijadikan pusat penyimpanan amunisi Nica, dan Surti berpesan supaya Kapten terus berjuang, dan Surti akan setia menanti...cintanya hanya untuk Kapten...^^
Amin = Oh ya...mana suratnya? (Kapten Amin membuka surat dan membacannya sambil tersenyum penuh riang gembira..)
Amin = Kopral...terimakasih! selain surti mengungkapkan cintanya kepadaku, dia juga ingin bertemu denganku pada tanggal 31 Desember tahun baru...
Kartikio = Siap kapten...Temui saja, siapa tahu setelah bertemu akan memberi semangat bertempur..!
Amin = Betul Kopral...saya ingat kata-kata Khairil Anwar; bahwa “Perjuangan dididik dan diarahkan oleh perasaan besar yang bernama Cinta...”.
Kartiko = Betul Kopral... Cinta adalah kekuatan yang mengalahkan senjata-senjata Nica..!!
Amin = Tapi jangan lupa, semuannya juga dari Tuhan yang maha Agung...Tuhan yang Perkasa dan memberi kekuatan pada orang –orang yang menegakkan kebenaran...! Sekarang Kopral cepat begabung, dan siapkan pasukan nanti sehabis Maghrib kita bergerak...arahkan pasukan supaya menyisir di penggiran dan jangan terjebak di tengah kota, sebab mata-mata mereka banyak!! 30 orang dari barat, 30 orang dari timur, dan penyerangan diperkirakan jam 01.00 temgah malam, selagi mereka terlelap..!
Katiko = Siap Kapten...dilaksanakan!!
( lampu padam pergantian babak)
Babak II
(Pasukan Republik berangkat dengan semangat membara...Kapten Amin dengan gagah berani memimpin pasukan)
Amin = Prajurit Suto...
Suto = Siap Kapten...
Amin = Antarkan surat ini ke markas Surabaya, bahwa kita malam ini akan bertempur untuk menentukan nasib..kita butuh bantuan pasukan dan tenaga medis!
Suto = Siap Kapten...
Amin = Pertempuran ini bisa memakan waktu 5 hari, kita akan kerahkan seluruh pasukan. Dan kurir Dayat, segera kabari Kopral Kartiko jangan terburu-buru menyerang!, kita pancing dulu dari depan, dan kemudian serang dari belakang agar mereka benar-benar terjepit..!
Dayat = Siap Kapten...
(Kedua orang itu berangkat, dan Kapten Amin meneruskan perjalanan menelusuri jalan yang sepi)
Babak III
(Di ujung jalan markas Belanda, pasukan kapten Amin mengendap menunggu penyerangan)
Amin = Prajurit Narto, siapkan senjata!! Nanti ketika tepat lonceng berbunyi jam 01.00 kita mulai penyerangan...sekarang jam 12.45, berarti kurang seperempat jam lagi..!!
Narto = Siap Kapten...
(Narto bergegas pergi dan membisiki pasukan untuk bersiap-siap)
(Suasana sepi mencekam..hati semua berdebar-debar menunggu lonceng berbunyi)
Tiba-tiba....
Lonceng berbunyi...Teng...teng...teng...!!!
Amin = Serbu....!!! Allaahhuakbar..... Allaahhuakbar.....!!
(Terjadi pertempuran sengit, tembak-menembak, didalam maarkas panik dan alarm dibunyikan..)
Amin = Maju...Prajurit!! tembak 3 penjaga di menara..dan kuasai pintu gerbang!!
Prajurit I = Siap Kapten...
(Baku tembak terjadi sekitar 2 jam, korban sudah mulai banyak berjatuhan)
Amin = Prajurit...jemput pasukan dari Surabaya! Supaya menyerang dari kiri, dan pasukan dibelakang lakukan penyerangan..!
Prajurit II = Siap Kapten...
(Baku tembak masih berlangsung, keadaan makin memanas sampai menjelang subuh)
Kartiko = Merdeka!! Kapten, pasukan Surabaya sudah tiba sekitar 20 pasukan tempur dan 16 tenaga medis, nona Surti juga ikut serta..!
Amin = Kerahkan pasukan..Tenaga medis dibelakang, pasukan dibagi 4 per-arah..!!
Kartiko = Siap Kapten...tadi juga ada relawan dari tentara pelajar sebanyak 25 orang dan warga sipil 30 orang.
Amin = Untuk relawan, kerahkan untuk penerobosan pitu depan 30 orang, dan 2 orang di pintu belakang..!
Kartiko = Siap Kapten...
(Pertempuran terus berlangsung, dan tiba-tiba...)
Amin = Aduh...!! aku tertembak...
Prajurit III = Cepat bawa Kapten...dan urus lukanya..!!
Amin = Prajurit, komando suruh pegang kopral Kartiko, jangan hiraukan aku..maju terus..!!
Prajurit III = Panggil Nona Surti!! Kapten tertembak...dan pasukan dikomandokan Kopral Kartiko!
(Baku tembak terus terjadi dibawah pohon besar, disitu banyak mayat tubuh penuh luka..Kapten Amin tergeletak..!)
Surti = Tolong Nanik..ambilkan kapas!!
Nanik = Ini Nona...
Surti = Tolong bersihkan luka di pahanya..!
Nanik = Nona, pendarahannya cukup banyak...!!
Amin = Sudah Surti...aku tak perlu ditolong...
Surti = Tidak, tidak pahlawanku... kamu harus kuat..! aku tak mau kehilanganmu sebelum Belanda bertekuk lutut dengan kita..!!
(Kapten Amin menitikkan air mata..dan tubuhnya bersimbah darah..)
Amin = Sudahlah kekasihku...luka ini tidak sia-sia...perjuangan penuh pengorbanan..! kamu jangan sedih...
Surti = Tidak...tidak...kamu tidak boleh mati...!! Negeri ini masih membutuhkanmu..
Amin = Kamu salah kekasihku...masih banyak pasukan yang gagah berani...yang siap memperjuangkan jiwa dan raganya..!
Surti = Tapi hatiku siapa yang meneisinya....?!
Amin = Sudahlah...ini sudah takdir, dan pesanku; Berjuanglah sampai titik darah penghabisan...!! carilah pejuang untukmengganti posisiku...
Surti = Tidak....tidak...!!!
Nanik = Nona Surti...tubuh Kapten kejang-kejang!
Surti = Jangan tinggalkan aku....jangan tinggalkan aku...!!
Amin = Allah....hu..Akbarr.....Merdeka....!!
(Sambil mengangkat tangan Kapten Amin menghembuskan nafas terakhirnya...)
Surti = (Menangis sambil memangku tubuh Amin..)
Nanik = Sabar Nona....ikhlaskan...Kapten meninggalkan kita untuk panggilan Bangsa dan Negara...beliau mati syahid..! membela kebenaran dan menumpas kemungkaran...
Surti = Merdekaa...... (teriak dan pingsan)
(Hening dan pertunjukan selesai....)
CINTA SESAAT,
SELAMANYA SAHABAT
PROLOG
Sahabat adalah seseorang yang sangat dekat, yang telah mengerti dan memahami kehidupan kita. Semua hal telah dilewati bersama, canda, tawa, tangisan air mata telah mewarnai hari-hari kita. Empat siswa SMA Altavia Bandung merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang telah melewati hal tersebut. Mereka telah mengerti dan memahami kehidupan mereka satu sama lain. Tapi, apa jadinya jika masalah datang melanda persahabatan mereka ? Akankah persahabatan yang erat itu akan berakhir ?
Inilah kisahnya...
Teng...teng...teng... (bel istirahat telah berbunyi)
Queensie : (dengan tergesa-gesa berlari menuju Nara) “Nar, ke kantin yuk...”
Nara : (berpikir lama) “Em... Mau deh, tapi ajak Nick sama Ichat ya...”
Queensie : “Terserah deh, yang penting rame... Panggil gih !”
Kantin yang ramai...
Queensie : (berteriak) “Hey kalian mau makan apa ?”
Nick : “Sama kayak kamu aja...”
Queensie : (berteriak) “Mbak, aku kwetiau goreng sama orange jusnya 4 ya...
GPL ya...”
Mbak Tina : (sibuk melayani pelanggan) “Iya, iya... ntar mbak bawa ke meja neng...”
Queensie : “Dituggu ya mbak... Makasih...”
7 menit berlalu...
Ichat : (sudah kelaparan) “Queen, lama nih... Kapan makannya ?”
Queensie : (membujuk Ichat) “Ya... Mungkin Mbak Tina banyak pelanggannya... Dikit lagi !”
Nara : (berteriak senang) “Makanan kita tiba... Huft, udah lapar banget nih...”
Mbak Tina datang...
Mbak Tina : (takut) “Aduh maaf neng, tadi banyak sekali pelanggan...”
Queensie : (sambil tersenyum) “Ahh, ga apa-apa mbak... Makasih ya...”
Ichat : “Santai mbak !! Hahahaha...”
Queensie : “Sst !! Jangan gitu, orang tua tahu !!”
Mbak Tina : (tersenyum) “Neng, mbak permisi dulu ya...”
Ichat : “Ok mbak ! Hati-hati...”
Nara : “Ihh, kamu tuh udah dibilangin dari tadi jangan gitu !!”
Nick datang...
Queensie : (kaget) “Hey, dari mana aja kamu ?”
Nick : “Biasa, ‘panggilan alam’...”
(berbisik) “dari WC...”
Nara : “Ihh, jorok banget sih kamu ! Lagi makan nih...”
Nick : “EGP !!”
Queensie : “Udah-udah, yuk makan... “
Pulang sekolah...
Nara : “Aku duluan ya...”
Queensie : “Ok ! Kalu begitu kita tunggu di depan 21 ya...”
Ichat : “Jangan buat kita nunggu lama ya...”
Nara : “Ihh, kamu nih bercanda terus dari tadi... Awas ya kalau sampai aku yang nunggu kalian!”
Nick : “Hey Nar, udah dari tadi ya ? Sorry, kita telat... Tadi jalanan macet...”
Nara : “Ya... 10 menitan sih... Emangnya kita mau ngapain sih disini ?”
Queensie : “Ada film terbaru loh Nar,.. Kita ga mau dong ketinggalan, lagian malas ah langsung pulang...”
Nara :” Ah, emang kamu ga pernah betah tinggal dirumah lama-lama kan ?”
Queensie : (tertawa) “Iya juga sih...”
Nara : “Eh, habis nonton ke rumah aku ya...”
Ichat : (kaget) “Hah ? Ngapain Nar ? Makan-makan ya ?”
Nara : “Em, kebetulan mama baru pulang dari Ausi, ya banyak ole-ole gitu sih...”
Nick : “Jadi, kita kebagian nih ???”
Nara : “Em, liat bentar aja ya...”
3 jam kemudian, di rumah Nara...
Nara : “Eh, anggap aja rumah sendiri...”
Ichat : “Mau rumah kamu, rumah Nicky, bahkan rumahnya Queen, selalu aku anggap rumah sendiri kali...”
Queensie : “Nar, mana ?”
Nara : “Naik gih, ada di kamar aku...
Mereka berempat menuju lantai 2 paling pojok, yaitu kamar Nara...”
Nick : (kaget) “Wow... Ini semua buat kita nih ?”
Nara :” Bukan ! Ya iyalah buat kalian semua... Ngapain coba kalau bukan buat kalian aku liatin semuanya ?”
Ichat : “Nar, udah, jata aku udah di ambil nihh...”
Queensie : “Hey, ga sopan banget sih kamu !!”
Ichat : “Biarin !! Ble... (sambil mengeluarkan lidahnya)”
Nick : “Eh, Nar... Makanan dong ?”
Nara : “Oh iya aku lupa,.. Sebentar ya aku ambil dulu...”
Ichat : “Ok ! Kita tunggu disini...”
5 menit kemudian...
Nara membawa sekantong cokelat asli dari Ausi,..
Queensie : ”Nar, ga salah nih ? Kamu mau buat kita kenyang dengan cokelat-cokelat ini, mau buat kita jerawatan ya ?”
Nara : ”Eist... Jangan salah, ini makanan berkualitas ya !”
Jam 16.45 Nick, Ichat dan Queensie beranjak pulang ke rumah mereka masing-masing...
2 bulan kemudian...
Queensie : “Sa, Nara kemana ? Kok udah 2 hari ga masuk sekolah ? “
Lisa yang tinggal bertetangga dengan Nara tidak mengetahui kabar Nara 3 hari belakangan ini... Lisa sudah tidak melihat satu pun keluarga Nara yang keluar rumah...
Lisa :” Udah 3 hari belakangan ini aku gak melihat Nara dan keluarganya... Mungkin mereka lagi liburan...”
Queensie : (heran) “Liburan ? Ini kan bukan waktu liburan ?”
Lisa : “Ya... Aku juga berpikir seperti itu...”
Queensie masih ragu kalau Nara beneran liburan dengan keluarganaya... Tidak biasanya Nara menghilang tanpa kabar seperti ini... Perasaan Queensie mulai tidak enak...
2 hari kemudian, Nara datang kesekolah dan mengahadap kepala sekolah...
Ichat : “Queen, Nara tuh ada di ruang kepala sekolah... Ngapain ya dia disana ?”
Queensie :” Yang bener kamu ? Aku ga mau feeling aku bener...”
Ichat :” Emang apaan ?”
Queensie : “Aku takut kalau Nara pindah sekolah...”
Ichat : “Ah, bukan kali... Mungkin lagi mengurus administrasi...”
Queensie : “Kok mengurus administrasi sama kepala sekolah ?”
Nick datang...
Nick : (penasaran) “Ada apa ini ? Queen ?”
Ichat : “Nara pindah sekolah Nick...”
Queensie : “Sembaarangna kamu Chat ! Nara ga bakal pindah...”
Nick : “Berita apaan tuh ? Ga ah, dia ga bakalan pergi ninggalin kita bertiga...”
Saat Nara keluar dari ruang kepala sekolah Queensie mengahampirinya untuk bertanya apa yang terjadi... Dan ternyata feeling Queensie benar...
Queensie : “Nar, kamu ngapain ke ruang kepala sekolah ? Lalu kenapa udah beberapa hari kamu ga masuk sekolah ?”
Nara : “Maafin aku Queen, aku harus ikut orang tuaku ke Ausi...”
Queensie : (belum percaya) “Apa ? Nar, kamu bohong kan ? Nar, aku ga mau kamu ninggalin kita disini...”
Nara : (meneteskan air mata) “Aku harus ikut orang tuaku Queen... Mereka ditugaskan disana 5 tahun, aku ga bisa sendirian disini dalam jangka waktu yang begitu lama... Maafin aku Queen...”
Nick dan Ichat berlari menuju tempat Nara dan Queensie...
Nick : (bingung) “Nar, kenapa nangis ?”
Ichat : “Wah, peringatan hari nangis sedunia ya ? Queen juga nangis Nick...”
Nick : (makin bingung) “Queen ???
Ada apa ini ?”
Nara : “Guys, maafin aku...”
Nick : “Maaf ??? Tunggu dulu, aku belum mengerti maksud dari ini semua...”
Queensie : “Nick, Nara... Nara mau...”
Nara : (memotong pembicaraan) “Aku mau pindah ke Ausi...”
Nick : (kaget) “Apa ? Pindah ?”
Ichat : “Nar, apa maksud kamu ? Kamu bohong kan ?”
Nara : “Chat... Nick... Queen... Sebenarnya kemarin saat kalian ke rumaku, aku mau ngasih tahu tentang kepindahanku ini... Tapi, aku ga sanggup mengatakan hal itu ke kalian... Mafin aku...”
Queensie : “Tapi kan kamu bisa tinggal bersamaku... Kenapa harus ke Ausi ?”
Nick : (berusaha menenangkan Quennsie) “Queen, kita harus menerima keputusan Nara... Kita ga boleh dong menyampuri urusan keluarganya...”
Ichat :” Betul Queen... Kamu harus menerima keadaan ini...”
Nara : “Aku ingin kalian mengantarku ke ariport besok... Mau ya ???”
Nick : “Pasti, kita pasti ngantarin kamu....”
Queensie mengangis tak hentinya, pundak Nick menjadi tempat sandaran Queensie... Queensie tak henti-hentinya bertanya, mengapa hal ini terjadi pada hubungan persahabatan mereka ? Nick hanya diam, dia tak bisa menjawab pertanyaan Queensie...
Waktu berlalu, esoknya dibandara...
Nara : “Nick, jaga Queensie ya... Kalau sampai ada apa-apa, kamu orang pertama yang aku salahin...”
Queensie hanya berdiam diri...
Nick : “Aku tahu itu Nar...”
Ichat : (berbisik) “Nar, kalau kamu ke Bandung jangan lupa ya ole-olenya... Anggaplah kamu habis liburan disana...”
Nara : (tersenyum)
“Perhatian-perhatian, bagi penumpang Garuda Indonesia dengan tujuan Australia silahkan ke ruang tunggu...”
Nara : “Guys, it’s time... Aku pergi ya...”
Queensie : “Nara... (berlari dan memeluk Nara) Ga ada yang bisa menggantikan posisi kamu sahabat... Aku akan selalu merindukanmu...”
Nara : (tersenyum dan berusaha menghilangkan rasa sedihnya) “Tentu, aku akan selalu merindukan kalian bertiga...”
Ibu Lussie : “Nara, ayo nak... Kita udah terlambat...” (teriak mama Nara)
Nara : “Iya ma...
Queen... Nick... Chat... Aku pergi ya... Tambah akrab ya...
Nick... Chat... Jagain Queen ya...”
Nara pergi, Nick, Queen dan Ichat seperti kehilangan nyawa saat itu...
Mereka pun kembali ke rumah mereka masing-masing...
2 bulan kemudian...
Ibu Dinna : (mengetok pintu kamar Queensie) “Queen... Queensie... Kamu mau ikut tour ga ? Udah setengah tujuh nih...”
Queensie : (bangun dari tidurnya) “Iya ma... Aku siap-siap dulu...”
Hari ini SMA Altavia Bandung menyelenggarakan kegiatan dua tahunan mereka yaitu tour keliling Eropa... Selama dua minggu mereka akan mengunjungi tempat-tempat terkenal didunia... Saat bverkumpul disekolah...
Nick : “Queen, Ichat kan ga ikut tuh... Aku yang harus jagain kamu sendirian disana, jadi kamu ga boleh terpisah dari aku ! Ngerti ?”
Queensie : (mengangguk)
Ibu Junia : “Ayo anak-anak naik ke pesawat sekarang...”
Nick : (sambil menggenggam tangan Queensie) “Ayo, jangan lepasin tangan kamu...”
7 jam perjalanan ke Inggris membuat Queensie tertidur di pundak Nick selama perjalanan... Mereka pun sampai...
2 jam kemudian...
Nick : (menelpon Queensie) “Kamu tunggu aku di lobi ya... Sebentar lagi aku turun...”
Queensie : “Cepat ya... Aku paling benci mengunggu...”
Nick : “Iya.. iya...”
Hari pertama mereka mengunjungi beberapa tempat di Inggris...
Selama dua minggu tersebut, Queensie merasakan sesuatu yang mengganjal saat dia bersama Nick... Ternyata Queensie menyukai Nick, dengan perhatian Nick yang ga biasanya, Queensie selalu menyasa nyaman saat bersama Nick... Akan tetapi ada Agatha, cewek angkuh yang sepertinya juga menyukai Nick...
Agatha :” Nick, besok di Paris together ya...”
Nick : ”Maaf, aku udah punya teman jalan...”
Agatha : “Queen maksud kamu ?”
Nick : “Kamu ga perlu tahu !!!”
Agatha : “Apa sih bagusnya Queen ? Dia kan jelek !”
Nick : (em... ni anak, yang jelek Queen atau dia sih ?) “Maaf ya, aku ga punya waktu untuk kamu ! Permisi !!!” (dengan nada jengkel)
Esoknya di Paris...
Queensie dan Nick berjalan di tengah-tengah taman dan menyaksikan indahnya menara Eiffel di malam hari layaknya sepasang kekasih... Akan tetapi, Agatha tiba-tiba menghampiri mereka berdua...
Agatha : “Nick ikut aku...” (sambil melepas genggaman erat Nick di tangan Queensie)
Nick : (pasrah dan mengikuti Agatha) “Queen, aku tinggal dulu ya... Jangan kemana-mana...”
Queensie : (duduk melamun di taman) “Apa jadinya jika Nick tahu perasaan aku ini ?”
Nick : “Queen... Maaf lama, tadi Agatha minta aku nganterin dia pulang ke hotel...”
Queensie : “Kita pulang yuk !”
Nick : “Pulang ? Yakin kamu ? Ini malam terakhir loh kira di Paris... Ga bakal nyesel nih ???”
Queensie : (salah tingkah) “Ya, kalau begitu mau kamu, terserah deh...”
Saat keheningan menemani mereka di taman, kembang api yang di pasang tepat di pepan mereka dinyalakan... Betapa romantisnya malam itu jika saat yang paling ditunggu-tunggu bisa terjadi...
Queensie : (berpikir dalam hati) “Apa sekarang waktunya ?”
Nick : “Queen...”
Queensie : “Apa ?”
Nick : (berpikir lama) “Em... Kita... Kita pulang yuk ???”
Queensie : (kecewa) “Kenapa ?”
Nick : “Dingin nih...”
Queensie : “Ya, udah kita pulang sekarang...”
2 minggu berlalu...
Agatha semakin mendekati Nick, hingga Nick melupakan tugasnya untuk menjaga Queensie selama tour... Saat kembali ke Indonesia, Agatha memaksa Nick untuk duduk bersamanya... Disinilah Queensie cemburu berat pada Agatha...
Agatha : “Nick, duduk bareng aku ya di pesawat ???”
Nick : “Terus Queensie gimana ?”
Agatha : “Ah, tadi aku dengar dia duduk bareng Lisa... Bener kan Queen ?”
Queensie : (cemburu) “Terserah !!! Aku duduk sendiri aja...”
Nick : (memegang tangan Queensie) “Queen...”
Queensie : (melepaskan genggaman Nick dan pergi)
7 jam berlalu...
Rombongan SMA Altavia Bandung tiba dengan selamat...
Nick : (mencari Queen dan menemukannya) “Queen, aku antar pulang ya...”
Queensie : “Ga makasih, aku udah dijempu mama di depan...”
Nick : “Okelah kalau begitu, hati-hati ya...”
Queensie : (dalam hati) “Maaf Nick, aku harus bohong... Aku ga di jemput mama...
Sampai dirumah...”
Queensie : (berteriak) “Ma, aku pulang...”
Bi Inem : “Aduh mbak Queen, ibu masih di kantor sekarang... Sedikit lagi pulang...”
Queensie : “Ok ! Aku ke kamar dulu ya...”
(mengambil telepon dan menelpon Nara di Ausi)
Nara : “Halo...”
Queensie : “Nar, ini aku Queensie. Aku curhat dong...”
Nara : “Apa ?”
Queensie : “Jangan marah ya... Aku suka sama Nick...”
Nara : “Oh, yang itu... Aku udah tahu. Aku bisa baca dari cara kamu memperlakukan dia lebih dari Ichat...”
Queensie : “Terus aku harus ngapain ?”
Nara : “Aku ga tahu juga. Eh, bulan depan aku mau liburan ke Bandung...”
Queensie : “Ah, yang bener kamu ?”
Nara : “Masa aku bohong sih ?”
Ibu Dinna : “Queen... Mama pulang nih...”
Queensie : “Iya ma... Nar, udah dulu ya... Mamaku udah pulang nih...”
Nara : “Ok !”
Queensie bercerita pengalamannya selama di Eropa kepada Ibu Dinna mamanya hingga Queensie tertidur...
1 bulan kemudian...
Nara : “Lama ya nunggunya ?”
Queensie : (memeluk Nara) “Nara... Aku kangen banget... Apa kabar ?”
Nara : (melepas pelukan Queensie) “Siapa kamu ?”
Queensie : (heran) “Ini Queensie Nar !!”
Nara : “Emang kita pernah kenal ???”
Queensie : “Nar, kamu kenapa ?” (berbalik dan ingin pergi)
Nara : (memegang erat tangan Queensie dan memeluknya kembali) “Kabar baik sahabatku... Maaf deh...” (sambil tersenyum)
Queensie : “Ah, kamu nakal !! Duduk yuk...”
Nara : “Nick sama Ichat mana ?”
Queensie : “Lagi beli makanan. Sebentar lagi mereka datang...”
Ichat : (berteriak) “Nara...”
Nara : “Hey.. Aku kangen banget sama kalian...” (sambil berpelukan)
Mereka berempat seperti kembali ke masa dimana mereka selalu bersama... Tiba-tiba Nara mengangkat cerita tentang perasaan Queensie pada Nick...
Nara : “Nick, kalau salah satu dar i kita saling suka gimana ?”
Nick : “Kita kan sahabatan, ga mungkin perasaan itu ada... Kalau pun ada, aku lebih baik ga kenal dia sebelumnya dari pada harus merusak persahabatan kita...”
Queensie tertekan dengan perkataan Nick barusan, tanpa berpikir apapun Queensie berbalik dan menyebrang jalan raya tanpa memikirkan keselamatannya dan...
Bruukkk...!!!
Sebuah avanza hitam menabrak Queensie, tubuh Queensie terkapar di jalan dengan kepala yang berdarah. Sejak itu Queensie tak sadarakan diri...
Nick, ia terlambat mendengar semua perasaan Queensie yang diceritakan Nara... Hampir satu bulan Queensie koma di rumah sakit. Nick tak beranjak juga dari kamar perawatan Queensie, Nick menyesal dan merasa dialah yang membuat Queensie seperti ini...
Nick : (meneteskan air mata) “Queen... Maafin aku, aku yang telah membuat kamu seperti ini... Aku menyesal...”
Nara : “Nick, kamu pulang ya... Udah tiga minggu kamu menemani Queensie dan ga pulang-pulang...”
Nick : “Aku harus menunggu Queen sadar !”
Nara : “Ya udah kalau begitu...”
Beberapa hari kemudian Queensie sadar, akan tetapi ada yang mengganjal, Queensie sama sekali tidak mengingat apapun termasuk Nick... Queensie hilang ingatan...
Nick : (bahagia) “Queen, kamu udah sadar ?”
Queensie : (kaget) “Kamu siapa ?”
Nick : “Aku Nick, Queen !! Ada apa denganmu ?”
Queensie : (berteriak) “Suster... suster...”
Suster Nia : “Ada apa nih ?”
Queensie : “Suster usir dia ! Aku ga kenal dia !”
Nick : “Queen, aku sahabatmu ! Sadar Queen...”
Suster Nia : “Maaf, anda keluar dulu sebentar ya...”
Beberapa menit kemudian dokter memeriksa Queensie...
Dokter keluar...
Dokter Aji : “Kamu sahabatnya kan ?”
Nick : “Ya, ada apa dengan Queensie dok ?”
Dokter Aji : “Pasien mengidap penyakit amnesia, dia tidak mengingat sama sekali tentang masalalunya...”
Nick : “Apa dok ? Queensie amnesia ? (meneteskan air mata) Ini semua salahku..”
Keluarga dan sahabat-sahabat Queensie berusaha mengembalikan ingatannya dengan membawa Queensie ke tempat-tempat favoritnya... Alhasil mereka gagal...
Malam itu, Queensie menulis diary...
Queensie : “ Diary, aku udah salah besar nih ! Aku berbohong... Sebenarnya aku sehat-sehat aja, aku ga mengidap penyakit amnesia... Tapi kalau bukan dengan cara ini, aku ga bisa mengetahui perasaan Nick... Udah dulu ya diary...”
Queensie tertidur di meja belajarnya...
Nick : “Malam tante, Queensie ada tan ?”
Ibu Dinna : “Oh, naik aja. Dia ada dikamarnya...”
Nick : “Kalau begitu aku permisi dulu ya...”
Nick memasuki kamar Queensie yang sangat di penuhi poster band favoritnya Simple Plan...
Nick melihat Queensie tertidur di meja belajarnya... Nick memindahkan Queensie ke tempat tidur. Nick penasaran dengan isi diary Queensie... Dan akhirnya semuanya terungkap. Nick telah mengetahui kebohongan Queensie...
Besoknya disekolah...
Nick : (menarik tangan Queensie dan menuju samping sekolah) “Queen, ikut aku...”
Queensie : (kaget dan mengikutinya)
Nick : “Sekarnag kamu ga bisa lari dari aku ! Kenapa kamu bohong ?”
Queensie : “Bohong kenapa ?”
Nick : “Kamu sehat-sehat aja kan ? Kamu ga amnesia kan ?”
Queensie : “Nick, kamu tahu dari mana ?”
Nick : “Tuh kan, kamu udah bohong ! Aku udah baca diary kamu semalam...”
Queensie : “Kamu semalam ke rumahku ya ?”
Nick : “Ga penting ! Sekarang hanya satu yang aku inginkan !”
Queensie : “Apa ? Kamu marah ya ? Kamu ingin mukulin aku ?”
Nick : “Aku ga ingin mukulin kamu, aku ga marah, karena aku sayang sama kamu...”
Queensie : “Aku juga sayang sama kamu, sebagai sahabat...” (tersenyum)
E P I L O G
Akhirnya, Queensie dan Nick hanya bersahabat. Karena sahabat lebih menyenangkan dari pada pacar. Mereka berempat pun berjanji akan selalu bersama selamanya sebagai Sahabat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar